Minggu, 27 September 2015

rahasia hati (PART 13)

saat gigi hendak membuka pintu ruangannya tiba tiba seorang lelaki tegap dan kekar sudah berdiri didalam, gigi sontak kaget begitu saja
"papa..." ucap gigi yang langsung memeluknya
"sayangg.. kamu apa kabar?" membelas pelukan sang anak
"alhamdulillah baik, pa. papa gimana? kok papa gak bilang bilang sih kalo mau kejakara apalagi langsung kebutik gigi" dengan nada manja
raffi pun hanya terdiam melihat aksi sang anak dengan bapaknya
"yaaa.. kalo itu bukan surprise namanya.." dengan langsung melirik raffi
gigi pun yang melihat tatapan mata sang papa langsung mengenalkannya
"oh iya pa ini raffi kawan SMA gigi dulu"
"calon mantu bukan?" ledek papa gideon
"aah papa apan apansih lebayy"
raffi yang tegak begitu saja, langsung menyalami papanya gigi
"hehe iya om bentar lagi bakal sah om. eh becanda om" dengan candanya
gigi hanya melototkan mata gedenya
"ah ngak pa, raffi tuh suka becanda orangnya" bela gigi
"kalo benar juga gak papa kok, kan umur kamu udah pas. dan kalo papa liat kalian cocok"
"emang iya kok om" raffi pun keceplosan"
"yes dapat lampu hijau nih kayanya" dalam hati raffi
"papa apaan sih" dengan nada manja
"haha yaudah yaudah terserah kamu" menyudahi percakapan
"omong-omong kamu kerja dimana ffi?"
"saya buka usaha om, usaha bengkel. ya lumayan dapat biayai hidup keluarga hehe" timpal raffi dan menceritakan seluruh usaha dia termasuk tentang kepergian ayahnya
"wah... bagus dong berarti kamu mandiri yaa. salut om kamu anak pekerja keras" dengan menepuknepuk punggung raffi
mereka pun asyik dengan obrolannya terkecuali gigi, yang sibuk dengan pekerjaannya dengan mondar mandir sana sini.
"oh ya om tante rieta mana?" tanya raffi
"tante masih sibuk kerja di yogya ffi" balas papa gideon
gigi memang tidak menanyakan tentang mamanya, karna ia tau mama nya pasti sibuk juga dengan pekerjaannya di yogya
"om kapan balik ke yogya?"
"besok kayaknya om harus balik"
"lah kok cepet amat? baru juga ketemu"
"iya kan masih banyak kerja om disana. tadi om kemari kebetulan ada meeting deket sini jadi ya mampir bentar" ucap papa gideon dan raffi hanya mengangguk
"oh iya ffi jaga gigi disini ya, dia cuma berdua sama adiknya. walaupun om baru kenal sama kamu. tapi om udah ngerasa nyaman dan percaya sama kamu"puji om gideo
raffi pun yang mendengarnya merasa seperti terbang ke angkasa
"he..eh makasih ya om pujiannya... heheh pasti om, saya pasti akan selalu jaga gigi kok om. kalo boleh saya juga mau nikahi om *eh" ucap raffi dengan gaya yang pura pura keceplosan
"kamu emangnya udah siap?" tany om gideon
"udah kok om udah siap" dengan gaya yang semangat
raffi dan om gideon pun makin asyik bercerita dan seperti merencanakan sesuatu. sehingga jam menunjukkan pukul 17.30
"yaudah om pamit ya, mau balik kehotel. mana ya gigi?"
gigi pun langsung tibatiba masuk keruangan
"gigi papa pamit kehotel ya sayang"
"loh papa gak nginap dirumah?"
"iya nanti malam papa kerumah ya"
"janji ya?"
"iya sayang" dan mengecup kening gigi
"yaudah papa hati hati ya"
"hati hati ya om" teriak raffi
papa gideon pun pergi meninggalkan ruangan gigi. gigi yang sedari tadi berdiri di depan pintu pun membalikkan badannya untuk memasuki ruangannya. dia seolah kaget dengan keberadaan raffi yang tegak di depannya begitu saja
"kamu ngapain?
"mau cium kening kamu juga lahh" canda raffi
"enak aja... belum muhrim" ledek gigi yang langsung duduk di kursi khususnya
"yee.. boleh dong yang kedua kali..."
"emang yang pertama udah??"
"iih kamu mah masa lupa tadi siangkan aku juga cium kening kamu, waktu kamu nangiss nangis bujuk aku" ledek raffi
"ohiya lupaa. idiihhh karna kepaksa aja" ledek gigi kembali
"kamu mah gengsii mulu"
"ohiya kamu tadi cerita apa aja sama papa" tanya gigi
"kepo dehhhhh"
"cepet dongg kasih tauuu"
"cium aku duluuu" pinta raffi
"idih ogahhh,, yaudah kalo gak mau kasih tau. aku tanya aja sama papa"
"tanya ajaaa papa kamu pasti juga gak mau kasih tau kamuu.."ledek raffi kembali
"iihhh kamu mah, aku kan jadi penasaran kasih tau dongg cepetann" ucap gigi yang langsung duduk disamping raffi. raffi pun hanya menunjukkan pipinya dengan jari telunjuknya
gigi tetap diam dengan berpikir panjang
"muahhhhhh" gigi pun langsung menyium pipi kiri raffi
raffi keget diam dan mematung
"yaudah cepet bilang kamu cerita apa sama papa"
"aaa kamuu nyium akuuuu" raffi pun merasa senang dan jingkrak jingkrak
"iih norak deh, cepetan bilang ke akuuu"
"gak aku gak mau bilang tunggu beberapa minggu lagii"  langsung mencium kenang gigi dan langsung lari deperti anak kecil
"iihhhh rafffffiiiiiiiiiiiiiii, kamuuuuu..............." ucap gigi ngomel ngomel
"kok harus nunggu beberapa minggu lagi?"tanya gigi ke diri nya
"ah tau ah bodooo"
raffi pun mengantarkan gigi sampai kerumah, didalam mobil raffi mengatakan sesuatu kepada gigi
"gii makasih banyak yaa hari nih, walaupun kita gak ada status tapi aku sayang benget sama kamu, dan pasti aku akan langsung mmeminta kamu dari orang tua kamu" ucap raffi
"ya ffi samasama" hanya itu yang diucapka gigi dan ia tidak menggubris sama sekali perkataan raffi tentang meminta diri gigi ke orangtua gigi
raffi pun memeluk erat gigi begitu juga dengan gigi yang membalas erat pelukan raffi. raffi pun merenggakan pelukannya dan menatap mata dan bibir gigi, seolah ingin melumatnya dengan lembut
gigi hanya memejam kan matanya.
hanya tinggal beberapa centi jarak mereka, tiba tiba sebuah mobil mengklakson tepat di belakang mobil mereka, sontak mereka kaget, begitu juga gigi yang salah tingkah dengan perbuatan yang hampir terjadi tersebut
mereka berdua pun menjauhkan badannya dan menjadi salting
"siapa sih yang ngelakson tuh" gerutu raffi
"yaudah aku masuk dulu ya, kamu hati hati ya ffi" ucap gigi yang langsung turun dan menutup pintu mobil
"iya gi" ucap raffi yang melajukan mobilnya perlahan dan gigi melambaikan tangannya
"ihh padahal kan hampir dapat, bete gue" gerutu raffi dan melajukan mobilnya kembali
gigi heran akan sebuah mobil yang menempati tempat parkir saat raffi mengantar gigi, dan gigi hanya menatap mobil tersebut dan keluar lah sosok wanita yang tiba tiba.........

5 komentar: