gigi heran akan sebuah
mobil yang menempati tempat parkir saat raffi mengantar gigi, dan gigi hanya
menatap mobil tersebut dan keluar lah sosok wanita yang tiba tiba.........
"eh ucii lo,
rupanya. gue kira siapa smape kaget tau" perasaan lega gigi
"haha itu tadi
raffikan? habis ngapain lo sama dia tadi? hayoooo" ledek uci
"gak ada
ngapangapain" ucap gigi yang berusaha menutupinya
"dari mana lo?
cantik amat?" tanya gigi
"abis kondangan
temat sepupu gue deket sini, ya jadi gue mampir liat kabar lo"
"banyak gaya
lo"
"gimana hubungan lo
sama raffi? kalian pacaran?"
"ya ginigini aja.
gak ada hubungan apa apa"
"serius?"
"iyaaaa uci ku
sayang"
setelah lama mereka
bercerita, uci pun akhirnya pulang, dan tibatiba disusul dengan kedatangan
papanya
"halo sayangg"
"papaa" dan
langsung mencium punggung tangan papanya
mereka pun bercengkrama
namun terlintas di benak papanya menanyakan perihal tentang raffi
"gimana
perasaan kamu dengan raffi?"
"ha? ya biasa biasa
aja" jawab gigi yang salah tingkah
ya... gigi adalah seorang
anak perempuan yang tidak begitu terbuka tentang masalah percintaannya
"menurut papa kamu
udah pantas untuk menikah?"
"ah papa,kenapa
jadi bahas itu?"
"lah kan papa hanya
mengatakan saja. emangnya kamu gak mau menikah dengan raffi?"tanya papa
gideon
"alah bilang aja
mauuu" ledek caca
gigi pun menjadi tambah
salah tingkah saat dilemparkan tentang pertanyaan tersebut
"papa apaansih kok
jadi bahas nikah nikah aja. lo lagi satu masi bocah jangan ikut ikutann"
gerutu gigi ke papanya dan adiknya
"yeee, gue dewasa
lagi di banding elo" balas caca
"kamu nikah aja
sama raffi, menurut papa dia anaknya baik, pekerja keras dan sayang keluarga.
papa lihat sepertinya kamu juga menyukainya kan?"
"sama pa caca juga
suka sama kak raffi, baik, lucu, ganteng lagi"
"papa apaansih.
tau ah, gigi mau keatas dulu" gigi pun pergi meninggal caca dan papanya
caca dan papa nya pun
asyik mengobrol, termasuk berbicara tentang hubungan dan rencana yang telah
disusun raffi
hari demi hari berganti
raffi pun semakin menguatkan keinginannya untuk menikah dengan gigi. termasuk
gigi yang sudah menurunkan rasa gengsi dan menerima raffi sebagai calon
suaminya.
Raffi dan keluarga gigi
pun menjalankan rencana mereka
“mbak lo mau ikut gue ke
yogya gak? Gue libur panjang nih” ajak caca
“duh gue gak bisa banyak
yang mau dikerjain, gue titip salam aja sama mama papa ya” balas gigi
“yaudah kalo gak mau
ikut, lo brani sendirikan?”
“yaelah mbok inah juga
ada kali, gue dulu juga kayak mana waktu di australi” timpal gigi
“iya..iyaaudah.. besok
gue berangkat”
“oke, tapi gue gak bisa
antar lo kebandara ya”
“dasar lo kaka jahara
tau nya kerja…kerjaa….” Dan langsung pergi meninggalkan gigi
Gigi pun melanjutkan
pekerjaanya dan menghiraukan begitu saja perkataan adiknya. Keesokan harinya
raffi datang menghampiri gigi
“heyyyy…”dengan
memberikan sebuah mawar merah
“wahh terimakasihhh” dengan mencium aroma bunga tersebut
“kamu sibuk banget ya?” Tanya
raffi
“iya nih”
“caca mana?”
“baru aja tadi berangkat
ke yogya”
“ooh bagus bagus bagus”
“apanya yang bagus” Tanya
gigi
“ha? Ga ada gak ada”
dengan gaya yang sedikit gugup
“hampir aja gue
keceplosan” dalam hati raffi
“ohiya besok aku keluar
kota nih” ucap raffi
“oh…” dengan tatapan
mata yang masih tertuju pada layar laptop
“iih kamu mah jutek
banget”
“terus aku harus gimana
raffi” balas gigi
“Tanya kek berapa hari? Ngapain
? gitu kan bisaa” gerutu raffi
“yaudah aku Tanya yaa,
berapa lama?” Tanya gigi
“seminggu kayaknya”
“kok lama amat?”
“iya soalnya banyak yang
harus disiapin, karna bengkel aku juga mau buka di daerah sana”
“emang dimanaa?”
“ee..e.. dibandungg iya
dibandung” jawbanya gugup
“kamu gak bohong kan?”dengan
menatap raffi
“enggak kok. Nih nih
tatap mata akuu” melotokan matanya
“iya iyaa aku percaya,
kapan berangkatnya?”
“besok aku berangkat”
“okee” jawab gigi
singkat
Gigi pun masih sibuk
dengan laptopnya, raffi sibuk dengan hpnya. Gigi akhir ini pun selalu di radang
kesibukan sehingga mereka hanya makan siang di ruangan butik gigi.
Esok hari pun tiba
dimana keberangkatan raffi yang sebenarnya ke yogya tapi harus berbohong ke
gigi kalau dia akan kebandung.
Pagi sekali raffi
mendatangi rumah gigi hanya untuk pamit
“aku pergi yaa, kamu
hati hati yaa.” Ucap raffi
“iya kamu juga hati hati
jangan ngebut bawa mobilnyaa” dengan nada yang sedih
“iyaaa, dadaaa” raffi
pun berangat menuju Yogyakarta. Ia berangkat tidak hanya sendiri tetapi seluruh
keluarganya juga diajak termasuk adiknya yang sekolah beda kota dengan raffi. Adiknya
syahnaz yang bersekolah dibandung.
Ini 3 hari dimana iya di
tinggalkan raffi dan adiknya caca
“yahhh gue kesepian
banget nih. Mana caca ke yogya, raffi kebandung, lah trus gue?” gerutu gigi
“oh iya kan ada uci”
gigi pun segera menelvon uci
“halo ci lo dimana? Jalan
yuk gue ditinggal nihh L” dengan
nada manja
“di tinggal ke mana lo?”
“raffi ke bandung caca
ke yogya”
“haha kasian deh nasib
lo” uci pun ketawa puas
“ih lo mah taunya
ngeledek. Ayok kita jalan” ajak gigi
“duh gii.. gue gak
bisa.. gue bentar lagi mau check-in nih”
“emang lo mau kemana?”
“ee.. ya gue mau ke bali
ke bali”
“gitu amat lo jawabnya”
“iya namanya semangat gi”
“yaudah deh take care deh
buat lo” gigi pun langsung memutuskan telvonnya begitu saja
“yeee. Gitu aja ngambek
gue mau ke yogya demi lu kali gii” gerutu uci ke hpnya
4 hari sudah gigi di
tinggal raffi caca dan uci
“aaa gue bosennn mana hp
raffi sibuk lagi “ rengek gigi
Namun tibatiba suara hp
gigi pun bordering sehingga mengejutkan dia
“halo….?”
“sayang kamu harus ke
yogya sekarang tolong mama nakk’ ucap mama rita seolah olah ada yang terjadi
“mama kenapa? Kan ada
caca disana?
“gak bisa nak, yang mama
butuh hanya kamu tolong nakkk” pinta mama rita dan telvon pun langsung putus
begitu saja
“ma… maaaa… halo.. halo…”
ucap gigi
Gigi pun berusaha untuk
menelvon semua keluarganya yang diyogya.
Pikiran negative pun sudah melayang di otak gigi. Gigi yang merasa tidak
tenang lalu membereskan bajunnya dan pergi ke bandara menuju yogya.
Gigi masih merasa tidak
tenang dengan hatinya. Sesampainya diyogya diapun masih berusaha menelvon
keluarga namun hasilnya tetap nihil.
Gigi pun pergi menuju
rumahnya di yogya dengan taksi.
Disepanjang perjalanan
gigi merasa tidak tenang dan dilanda ketakutan
“pak ayok dong cepat pak
ngebutt”
“iya mbak ini udah
ngebut” ucap supir taksi
sesampai dirumah, gigi
memasuki rumahnya yang begitu saja tidak terkunci. Dia pun menyusuri setiap
sudut rumahnya namun tidak ada apa apa. Hanya ada sebuah surat tertulis “jika
kamu ingin keluarga kamu selamat datang ke alamat dibawah ini jangan coba coba
kamu membawa polisi”
“ha inikan hotel?”
Gigipun mengambil kunci
mobil yang tergeletak di meja, dan melajukan kecepatannya menuju hotel yang
telah dituju.
Sesampai di hotel gigi
kembali membaca isi kertas tersebut.
“lah kok disuruh ke
kolam renang?” gigipun sejenak terdiam
“ah tau ah dari pada ada…”
gigi pun lari menuju kolam renang
Sesampai disana…
“SURPRISEEE” ucap semua
yang berada disitu
Gigi sontak kaget dan
kebingungan
“ha ada apanih? Apa gue
dikerjain acara supertrap gitu? Kan gue juga lagi gak ulang tahun” ucap gigi dengan
mata melotot dan mulut mengganga
Raffi pun datang
menghampiri gigi
“enggak sayang ”
mengelus rambut gigi
“kok kamu di sini
bukannya kamu dibandung? Oohh kamu bohong yaa…”
“iya aku bohong demi
kasih kamu surprise”
“surprise?? Aku kan gak
ultahhh” dengan wajah yang polos
“memang kamu lagi ngak
ultah, tapi mulai hari ini dan disini di depan hadapan keluarga kita, orang tua
kita, dan temanteman. Bahwa aku ingin melamar
kamu”ucap raffi dengan tulus dan berlutut
“kamu maukan
menerimanya?”
Tak terasa gigi pun
meneteskan air matanya
“kamu kenapa nangis”
raffi pun berusaha berdiri dan mengusap air mata gigi
“makasihh ffi” dan
langsung memeluk raffi
“saamasama sayang. Tapi tunggu
dulu kamu belum jawab pertanyaan aku. Will u marry me?” ucap raffi dan
memberikan sebuah hadiah kalung
“YES I’LL MARRY YOU”
jawab gigi begitu semangat
Raffi pun memeluk gigi
seerat eratnya, dan memasangkan kalung itu dileher gigi. Mereka pun merasa hari
ini adalah hari yang tak terlupakan bagi mereka. Semua tamu pun bertepuk tangan
dan terasa beberapa tamu meneteskan air mata akan terharunya perjuangan raffi
melakukan ini semua.
Gigi pun bercengkrama
dengan keluarganya
“mama papa..” gigi pun
langsung memeluk mereka
“gigi khawatir loh dari Jakarta
sampai sini”
“hehe tapi sekarang udah
gak khawatir lagikan?” ledek mamriet dan menatap mata raffi seolah memberi kode
“aa mamaa” dengan nada
manja
“eh ada tantee..” ucap
gigi
“iya sayang, selamat ya.
Sekarang panggilnya jangan tante dong tapi mama yaa”
“hehe iya tan… eh mama
maksudnya” dengan malu malu
“oh iya gi ini adik aku,
maap ya aku baru kenalin sama kamu. Soalnya di dibandung mulu.”
“halo kak gigi aku
syahnaz panggil aja nanas” dan langsung memeluk gigi
“eh iya sayang” dan
membalas pelukan nanas
Tiba tiba uci dan caca
mengejutkan gigi begitu saja
“ciee…. Cieee yang habis
dilamar”
“ehh eloo bilang ke gue
mau kebali ngapain lo disini? Boong lo yaa”
“haha gimana bagus
acting gue? Ya gue harus boong dulu lah, masa harus jujur”
“bagus dari hongkong”
balas gigi
“mbak ku sayang selamat
yaa yang bentar lagi mau nikah. Wah gue bisa gak ada teman berantem deh”
“makasihhhh adek mba
yang super jahilll” dengan mengecup pipi adeknya
“mimpi apa guee dicium
pertama kali sama mbak gigi” dengan nada kaget
“enak aja lo pertama
kali”
Raffi pun mmebawa gigi
dan memperkenalkan ke teman temannya
“gimana kamu seneng gak?”
“seneng banget malahan. Aku
gak nyangka aja. Makasih ya sayang” gigi pun kembali meneteskan air matanya
“iyaa samasama sayang,
kamu jangan nangis dongg” ucap raffi
Acara pun telah berlalu
mereka pun sudah balik kerutinitas masing masing. Raffi dan gigi pun mulai
mempersiapkan pernikahan mereka. Tiba dimana hari H-nya, mereka pun deg degan,
ijab qobul pun dimulai, terlihat dimana wajah ketegangan raffi.
Ketengangan yang dialami
satu sama lain bahkan semua yang menyaksikan pun berakhir setelah terucapnya
ijab qabul. Mereka pun melanjutkan pesta resepsi
“wah… wah… keinginan lo
akhirnya tercapai juga bro”ledek irwan
“iya dong gue gitu loh”
“yaudah semoga lo senang
nanti malam” ledek irwan
“hahah pasti bro”
Setelah 8 jam pesta itu
berlalu mereka pun memasuki kamarnya.
“iihh aku gak nyangka
kamu jadi istri aku dan aku jadi suami kamu”
“sama aku jugaa” ucap
gigi yang memandang lagit langit kamarnya
“kamu seneng gak?”
“ya senenglah” raffi pun
mulai memeluk gigi dan mencium bibir gigi
Gigi hanya terdiam dan
membiarkan aksi suaminya dan terjadilah *teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeetttt*
mereka pun akhirnya hidup bahagia dan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah
waramah
-END
*maafkan saya ya ending
nya Cuma sampai sini karna udah bener bener buntu pikirannya. Tunggu next
cerbung saya yaa P3 (PURA – PURA PACARAN)
MAKASIH YA SUDAH MAU
MEMBACANYAA
Siiip... Mkasiiiihh.. :-) :-) :-)
BalasHapusDtggu cerbung barux...