h-1 keberangkatan gigi, gigi
pun mencoba mengirimkan email kepada raffi, karena dia sudah lama tidak membuka
email. Waktu dia membuka email, ia pun melihat banyak sekali pesan email dari
raffi bahkan beberapa bulan lalu raffi mengirimnya
“hai ffi, maafin gue ya gue
bukan maksud ngejauuh dari lo, atau bahkan hilang kontak dengan lo, gue emang
sangat sibuk dengan tugas tugas kuliah gue, supaya gue cepet bisa balik ke
indo, gue disini baik baik aja kok, gue selalu ngejaga hati gue ffi buat lo. Besok gue akan balik ke indonesia ffi, gue
harap gue masih bisa ketemu lo lagi ffi, begitu juga dengan lo yang bisa ketemu
gue”
Nagita pun mengirimkannya
kepada raffi, beberapa jam sebelum keberangkatan gigi. Gigi pun selalu mencoba
men-check email dia apakah ada balasan dari raffi atau tidak.
Disepanjang penerbangan menuju
indonesia, gigi mulai berkhayal akan pertemuan dia nanti sesampai dijakarta.
Sedangkan, raffi yang selalu sibuk dengan pekerjaannya, dan yang satu lagi dia
tengah dekat dengan salah satu gadis yaitu ratna. Namun tetap masih terbayang –
bayang akan sosok gadis yang ia nantikan. Hari itu juga raffi pun pergi
melepaskan kerinduan dia yang sangat amat terdalam kepada sosok pujaan hatinya.
Ya.. iya hanya bisa melihat bayangan yang ada di pikirannya dan kembali
mengingat masa pertemuan mereka.
“seandainya lo sekarang ada
duduk disebelah gue gi, duduk dibangku ini, tawa bareng, ngeliat tingkah lo
yang kayak anak anak, haha tapi mungkin lo sekarang udah bahagia gi sama yang
lain.” Pungkas raffi dengan wajah yang penuh kekecewaan
Dia pun kembali terdiam dan
mencoba mengikhlaskan ini semua, dan terus mencoba untuk melupakan gigi. Ya..
dia selalu berkata seperti itu, tapi dia tetap belum bisa melakukan hal itu.
Setiba gigi dibandara, gigi
merasa senang, lega bahkan dia sudah tidak sabar menemui orang yang ia sayang. Gigi
pun melepaskan rasa rindu ke kamarnya yang sudah 3 tahun iya tinggalkan. Dan
melihat sosok foto tampan yang disebelah tempat tidurnya, dia pun kembali
mencoba untuk membuka emailnya
“ffi lo kemana? Kok lo gak ada
balas email gue. Nomor lo juga kok gak aktif lagi” ucap gigi yang terdengar
oleh caca
“lo kangen ya sama raffi”
tanya caca kepada gigi yang mencoba untuk mengelak
“yaelah masih gengsi aja lo”
ledek caca
“iii...iiyasih gue sebenarnya
kangen udah 3 tahun gue gak jumpa sama dia, bahkan gue udahingkari janji gue
untuk selalu komunikasi denga, dia, tapi gue malah menghilang, bahkan beberapa
bulan lalu dia masih ngirim email ke gue, tapi semalam gue kirim dan sampai
sekarang gak ada balasannya”
“ya iyalah mbak dia nunggu lo
bertahun tahun berbulan bulan untuk dapat balasan email dari lo tapi yang ada
nihil, sedangkan lo Cuma baru ngirim sehari dan belum di balas sehari udah
kayak gini. Ini karma buat lo, beginilah perasaan ryang dirasakan raffi waktu
nunggu balasan email dari lo mbak” tutur caca dengan nada yang lantang
“ii..iiya gue minta maaf. Gue
gak tau harus gimana lagi”
“lo minta maaf keraffi” balas
caca
“tapi gue gak tau raffi
sekarang ada dimana, dan gue juga gak tau keluarganya”
“aneh lo, udah berteman berapa
tahun dari SMA masa gak tau. Ohiya tapi tadi gue dapat kabar dari tetangga kita
sebelah selama lo diaustralia dan kita di jogja” ucap caca yang buat gigi
penasaran
“apaan ?” tanya gigi
“kata ibu sebelah sih, ada
cowo yang sering datang kerumah kita ini. Kadang sebulan sekali atauu lewat
berbulan bulan gitu. Walaupun tetangga kita udah ngasih kabar kalo lo ke
australia sedangkan kita ke jogja, tapi dia tetep selalu datang” pungkas caca
yang mebuat gigi terdiam dan berpikir
“apa mungkin itu raffi...”
dalam lamunannya
“mbak... mbakkk... woy “
bentak caca yang membuat lamunan gigi pun pecah
“apaansih lo”
“yaudah deh gue keluar dulu
ya” pergi meninggalkan gigi yang berdiam dikamar
Keesokkan harinya gigi
memiliki janji dengan uci untuk bertemu di sebuah cafe cherry. Sedangkan raffi
yang akan menghadiri pertemuan rapat.
“uciii.... gue kangen sama lo”
teriak gigi dan langsung memeluk uci
“gigi.. lo makin cantik ajaaa”
uci pun membalas pelukan gigi
“ah bisa aja lo, lo juga makin
cantikkk” puji gigi
“gimana kuliah lo?” tanya uci
“alhamdulillah udah tamat ci,
dan sekarang gue lagi merintis bisnis butik ci, kalo lo gimana?”
“wah hebat lu bisa buka
bisnis, gue kerja di perusahaan bokap gue gi”
“bagus dong bisa jadi penerus”
“ohiya gimana hubungan lo sama
raffi gi?”
“ha? Ya...yaaa gue hilang
contact dengan dia ci”
Gigipun menceritakan semua
yang terjadi dalam 3 tahun ini, termasuk tentang hubungan dia dengan raffi
“lo si gi, dia tuh tulus sama
lo. Bahkan dia marah waktu gue nyembunyiin ke pergian lo, dan waktu kita coret
coret dia langsung pergi nyusul lo kebandara”
“iya sih ci, tapi kalo jodoh
gak akan ke mana ci” ucap gigi yang mencoba menyudahi percakapan ini
“yaelah gi sama aja kalo gak
ada usaha”
Gigi dan uci pun terdiam sibuk
dengan mengotak atik hp masing masing
Beberapa menit lagi, uci pun
harus pergi meninggalkan gigi sendirian di cafe, karna pekerjaannya
“gii gue duluan ya, gue banyak
kerja juga nih, nanti gue bantu cari ya info tentang raffi” yang mulai bangkit
dari bangkunya
“iya ci, thanks yaa”
Selang beberapa menit uci
pergi, gigipun mulai kembali ke lamunannya mengingat akan pertemuan dia dengan
raffi. Dan terbesit dihatinya tentang taman yang sering iya kunjungi bersama
raffi, dia pun langsung menuju ke mobilnya untuk melanjutkan perjalanannya
ketaman tersebut.
Sedangkan raffi yang mempunyai
rapat dan kebetulan diadakan di cafe
cherry. Selang waktu gigi keluar pintu cafe yang sebenarnya ber pas pasan
dengan gigi. Mereka tidak sadar akan pertemuan mereka kecuali raffi yang sontak
berhenti akan teringat sentuhan parfum sosok gadis yang lewat di sebelah dia
“gigi...” ucap raffi yang
berhenti dari jalannya dan menoleh ke gadis itu ingin dia menghampiri sosok
gadis tersebut namun sosok lelaki menghalanginya
“mau kemana lo ffi? Ayo masuk
keburu telat” bentak irwan yang berusaha mencegahnya untuk pergi
“eeh... bentar itu gigi...
gu.. gue mau nyamperinn” ucap raffi yang ingin kabur dari cegatan irwan
“udah ayo masuk, semua cewe di
Jakarta
nih udah lo
bilang gigi” ajak irwan dan merek apun masuk kedalam
Sesampainya ditaman,
gigi pun duduk bangku yang ia duduki dulu bersama raffi. Tak terasa ia pun
meneteskan airmatanya
“ffi lo dimana
gue kangen” ya tangisan gigi pun pecah
Gigi pun
mencabikkan selembar kertas dan mengambail bolpoin, ia pun menuliskan tulisan
di kertas itu
“lo dimana? Gue
kangen sama lo, maafin gue yang udah pergi tanpa kabar, gue harap kita bisa
ketemu di waktu yang indah, dan gue harap lo baca ini yaa. 14.41” denga menulis
jam dibawah coretan itu
Gigi pun bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan
coretan kertas tersebut dengan mengelemnya di tempat duduk tersebut
Selesai raffi
meeting, iya pun melepas penat di ruangan kantornya.
“kok gue
pengen ke taman lagi ya, ah gue pergi aja deh lumayan ngelepas penat” raffi pun
pergi menuju ke taman, sesampai ditaman iya pun duduk melepas penat dan
melarikan pandangan dia kesana kesini.
Tanpa sengaja
ia pun melihat tulisan tersebut dan membaca nya
“siapa ya yang
nulis tulisan ni? Kok sama ya kayak perasaannya kayak gue” ucap raffi yang
melirik sana sini dan mencoba menelusuri yang menulis tulisan ini.
Iya pun
melihat jam yang tertera di bawah 14.41
“berarti 5
menit barusan dong dia nulis ini, mana ya orangnya. Setau gue yang ketaman nih
kan jarang banyak orang, ah gue coba cari siapa yang nulis ini. Siapa tau gue
ketemu sama dia dan gue harap si gigi. Eh tapi mana mungkin bisa, ah tau ah
mending gue cari sekarang “
Raffi pun
berlari mencoba mencari sosok yang baru pergi dari taman tersebut.
Iya bertanya
sana sini, namun tidak ada satupun orang yang mengakui tulisan itu. Namun hanya
sosok wanita menuju pergi kemobil yang
belum iya tanyakan……
Sesat kemudian..........
Keren Rini part 9 nya jangan lama2 ya, semangat bikin cerbung part selanjutnya
BalasHapusKeren,penasaran next nya jangan lama lama ya
BalasHapushehe makasih ya eni, silah kan baca art 9 nyaa
BalasHapusmakasih juga ya gebbil udah mau bacaa
Next kk
BalasHapusKeren banget kk cerbungnya