rahasia hati (PART 9)

Tidak ada orang satupun yang mengakui tulisan itu, namun dari kejauhaan raffi melihat sosok wanita yang menuju kemobil, dan sama persis dengan ia temui direstoran tadi. Raffi pun berlari menuju sosok wanita itu. Namun sayang, gadis itu telah melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi

“ah sial, udah pergi lagi. Dia kan yang tadi gue ketemu direstoran, dari belakang sih mirip. Ah bodo ah. Trus tulisan ini siapa ya? …. Mending gue bawa aja deh” timpal raffi

Raffi pun menuju mobilnya, dan melajukan gas nya menuju kerumah. Dia pun merebahkan tubuhnya tempat yang empuk dan kembali melamunkan sosok gigi.

“ohiya bentar lagikan gue sama gigi ulang tahun, ya allah pertemukan hamba dengan dia, jadikan lah dia jodoh hamba”  tiba tiba lamunan raffi pun pecah begitu mendengar suara ketukan yang berasal dari pintu tersebut

“affi?..” ppanggil wanita paruh baya

“iya maa..”

“kamu kenapa sayang? Kamu melamun terus udah 4 tahun nih kerja kamu melamun terus, gak pernah ngak” Tanya mama ami

Raffi pun hanya terdiam dan meletakkan kepalanya di pangkuan mamanya

“kamu masih ingat gigi?” Tanya mama ami kembali

Raffi hanya bisa menganggukkan kepalanya

“raffi jodoh itu gak akan kemana sayang, kalo dia memang milik kamu pasti dia akan kembali, tapi kamu harus sabar menunggunya. Tapi mama salut sama kamu masih bisa mempertahankan semuanya”

“tapi maa… sampai kapan raffi harus sabar?”

“sampai allah menemukan waktu yang tepat buat kalian. Yaudah kamu mandi gih sana, bau tauu” ledek mama ami yang perlahan menjauh dari raffi dan keluar dari kamarnya

“aaa mama”

“yaudah deh gue harus sabar sabar sabar, mungkin allah punya jalan yang indah” timpal raffi

Sebulan pun telah berlalu, dan sebula juga gigi telah diindonesia namun sama sekali iya belum mendapatkan kabar tentang raffi.

“udah sebulan gue disini, tapi belum juga ada kabar tentang raffi. Apa mungkin raffi udah nikah ya? Aaa gak mungkin gak mungkin” dengan menoyor noyorkan kepalanya

Gigi pun menghabiskan waktu dia dengan bekerja dibutiknya. Dan waktu sore hari kakak  lakilaki sepupunya datang menghampirinya

“gii…” ucap kak rio menggendong seorang anak kecil

“aaa kak rioooo,”lari menghampiri dan memeluknya

“ikut kaka yuk, cari kado buat kak rina (istri kak rio) besok dia ulang tahun”

“yaudah ayuk, aku juga lagi bosen nih”

“tapi kamu yang gendong yazid, kaka yang nyari kadoo”

“oke kakak ku sayang” dengan nada manja

Gigi dan kakaknya pun pergi menuju ke pacific place. Sedangkan raffi yang masih bercumbu dengan laptopnya, dan teringat akan email yang pernah ia kirim ke gigi beberapa bulan lalu. Iya pun membukanya dengan penuh rasa cemas namun tibatiba

“haaa gigi malas email guee” teraik raffi dan mulai membacanya dengan penuh ketelitian

“apa ?!! dia ke Indonesia, ahh gue bego banget ngapa gue gak buka email ini dari dulu, dia kan ngirimnya udah sebulan yang lalu, ah begobegobego” gerutu raffi

Raffi pun membalas email dari gigi

“sorry ya gi gue baru email nih, lu masih di indo apa udah balik? Kalo masih di indo kabari gue ya ini nomor gue 0812xxxxxx gue kangen banget sama lo gi” balas raffi dengan senyum yang sangat senang

“ngapa lo senyum senyum?”Tanya irwan

“gigi di Indonesia wannnn” langsung memeluk irwan dengan erat

“apaansih lo peluk peluk. Yaudah temui dong”

“temui kemana?”

“ya kerumahnya kan bisa begooo” bentak irwan

“tapi dia ngirim ini sebulan yang lalu wan. Kalo dia udah balik gmna?”  raffi pun terdiam

“yaudah apa salah nya lo mencoba ffi, kan lo udah nunggu dia berapa tahun” balas irwan

“iya juga ya. Tapi keluarga dia kan pindah ke jogja wan”

“lu mah banyak tapinya, terserah lu dah” pergi begitu saja meninggalkan raffi

Raffi pun terdiam menginga perkataan irwan

“bener juga ya apa yang di bilang irwan, ah gue buruburu ke rumah gigi ah” dan langsung mengambil kunci mobilnya, namun tibatiba datang lah ratna dengan nada yang sangat manja

“sayangggg…” panggil ratna dan langsung memeluk tangan raffi

“yaelah nih anak lagi” dalam hati raffi

“temanin aku yuk ke pacific place, aku mau beli baju nihh” bujuk rayu ratna

“aduh gue bisa nih gue ada urusan penting, toloong ya jangan kayak gini gak enak sama karyawan lain, lagian kan kita gak ada hubungan apa apa” balas raffi

“oh kamu gak mau nemanin aku? Oke gak apa aku akan teriak dan nagis disini” ancam ratna

“apaan sih lo?”

Ratna pun mulai teriak, namun raffi berhasil menutup teriakannya

“iya iya gue temani, tapi gue gak bisa lamalama” pintas raffi yang langsung pergi ninggalin ratna

“raffi tunggu dong”

“aduhhh gimana ni, apa gue nanti malam aja ya kerumah gigi? Yaudah deh nanti malam pokoknya gue harus ke rumah gigi”

Raffi dan ratna pun pergi menuju ke pacific place. Begitu juga dengan yang sudah tiba disana dengan menggendong anak kakakknya

Tiba lah raffi dan ratna di satu butik yang sama dengan gigi, namun  mereka belum tersadar akan pertemuan mereka itu. Gigi yang sibuk membantu kakanya rio memilih milih baju, sampai harus menurunkan yazid(anak kakanya) dari gendongannya. Yazid seorang anak kecil pun hanya bisa mutar sanasini. Raffi pun mulai merasa jenuh melihat ratna yang sibuk memilih milih baju, dan ia pun mengalihkan pandangannya ke sosok anak laki laki kecil tampan tersebut.

“haii ganteng kok sendirian, mamanya manaa?” Tanya raffi dengan sentuhan lembut di pipi anak tersebut

Yazid un seorang anak kecil yang hanya bisa mengeluarkan telunjuknya dan menunjuk kearah dimana tempat gigi dan rio berada.

Gigi yang baru sadar akan kehilangan yazid pun mulai mencari cari sana sini, namun akhirnya gigi pun menemukan keberadaan yazid

“aduh yazid sayang? Kamu kemana aja nak” dengan nada yang penuh kekhawatiran dan langsung menhampiri yazid yang sedang bersama seorang lelaki

Namun saat gigi hendak menghampiri yazid, gigi menemukan sosok yang ia cari selama ini, begitu juga dengan raffi yang menemukan sosok yang selalu ia nantikan selama 3 tahun ini.

“gigi….. raffi ” ucap mereka bersamaan dengan wajah yang kebingungan, dan degup jantung yang sulit dikendalikan

apakah yang akan mereka lakukan?