Keesokan
harinya mereka kedatangan murid baru yang bernama dinda. Dinda mulai jatuh
cinta kepada raffi tapi bukan berarti raffi akan jatuh cinta ke pada dinda
Hari demi hari
dinda mendekati raffi, bahkan mengambil posisi bangku gigi yang disebelahnya.
Namun, bukan berarti itu membuat gigi marah, justru gigi mengalah gigi
membiarkan dinda untuk leluasa mendekati raffi.
Begitu juga
raffi yang seperti akan kehilangan sosok seseorang yang memang benar ia cintai
bersama laki laki lain. Raffi yang mendapat kabar bahwa gigi telah jadian
dengan bayu mencoba perlahan menjauh dari gigi.
“eh ffi lo kok
sombong amat sama gue akhirakhir ni” Tanya gigi
“udah deh lo
gak usah banyak Tanya” bentak raffi
“yaelah santai
dong, yaudah deh gue minta maaf. Ohiya selamat ya atas jadian lo sama dinda”
ucap gigi dengan senyum
“thank’s slmat
juga buat lo” pergi begitu saja meninggalkan gigi
“ffi kok lo
berubah gini? Apa semua salah gue? Lo harus tau ffi gue seneng kalo liat lo bahagia
dengan dia ffi, walaupun pahit ffi ” dan menetes kan air mata
“gii lo pacaran
sama kak bayu?” Tanya uci
“dia sempet
nembak, Cuma gua tolak lagi”
“lah kenapa?
Bukannya dulu lo bilang waktu putus dari ijal lo suka sama dia?”
“iya dulu. Tapi
dia gak bisa buat gue nyaman ci”
“jadi yang buat
nyaman lo tuhh siapa?... raffi?” Tanya uci balik
Gigi pun yang
dari tadi membolakbalikkan buku hanya terdiam dan menetaskan airmata
“gi lo nangis?
Kenapa lo gak jujur sama dia? Gue yakin dia juga cinta sama lo gi?”
“gue gak bisa
ci justru Selama dia bahagia,
gue juga akan bahagia.hanya Sesederhana itu ci”timpal gigi
“tapi gii…”
“udah ci… gue gak mau
bahas dia lagi. Gue mau focus apa yang slama
ini gue inginkan”
“lo jadi ngambil
sekolah ke australi?”
“jadi ci, minggu depan
gue akan tes. Gue mohon jangan sampai ada satupun orang yang tau ya ci” kata
gigi
Seiring dengan
jalannya waktu mereka pun sudah duduk dibangku XII dimana itulah masa masa
terakhir mereka akan berjumpa . raffi yang telah lama menjalin cinta dengan
dinda yang sebenarnya belum ada yang bisa menggantikan posisi gig. Sedangkan
gigi yang sibuk bercumbu dengan bukubukunya, bahkan dia selalu menyendiri karna
sendiri itulah yang membuat dia nyaman.
Saat raffi hendak
balik kekelas, raffi tidak sengaja menabrak gigi dan menumpahkan minum
kebajunya. Ya, iya teringat akan kejadian dimana ia pertama kali bertemu gigi.
Namun kali ini gigi beda dan tampak asing dimatanya
“eeh sorry ya gi, gue
gak sengaja” ucap raffi
“ya gak papa kok ffi,
yaudah gue duluan ya” gigi langsung begitu saja meninggalkan raffi
Raffi yang sudah tidak
tahan dengan sikap gigi. Dia pun berinisiatif untuk mengajak nya makan dan kembali mengingat
momen dimana mereka tertawa di danau.
“gi lo hari nih sibuk
gak “ Tanya raffi
“gak kok, kenapa?”
“pergi makan yuk?”
“ah nanti putri marah
lagi”
“enggak udah ayok”
bujuk raffi dan langsung menari tangan gigi
mereka pun makan dan
hanya samasama mematung, dan raffi melanjutkan membawa gigi menuju kedanau.
Disana mereka hanya duduk dan diam
“gi apa bisa kita
ngulangi masa masa yang dulu? Gue kangen gi, gue mau lo marah ke gue, lo ngamuk
kegue, lo bertingkah kayak anak kecil ke gue. Gue kangen semuanya “ucap raffi
yang memandang wajah gigi
“sama ffi gue juga
hehe” balas gigi yang sama sekali tidak ingin memandang wajah raffi
“gue harus
nyembunyiin rasa gue ke elo ffi, gue gak mau lo tau” dengan mata yang mulai
berkaca kaca
“gak terasa ya
ntar kita akan pisah, mengukir kesuksesan kita masing masing” ucap gigi
“emang lo mau
ngelanjut kemana? Lo tetap bakal dijakarta kan gi?” menatap gigi dengan tatapan
sinis
“ha? Liat nanti
aja” balas gigi dengan senyum terpaksa
Keesokkan hari adalah ujian penentuan kelulusan mereka, gigi
pun semakin sibuk belajar, bahkan hanya buku yang selalu di pegang nya dan memahami
apa isi buku tersebut. Sedangkan raffi yang masih saja memikirkan perasaannya
kepada gigi.
Ujian pun sudah
selesa, hanya tinggal menunggu pengumuman. Tapi, bukan berarti mereka sering
bertemu. Ya.. gigi sibuk dengan mengurus keberangkatannya ke asutralia. Raffi??
Dia hanya memilih berdiam diri di rumah dengan gitar kesayangannya.
Beberapa menit
pun bbm raffi berbunyi
“ffi lu dimana
? jalan yuk, kali ni gue teraktir deh” ajak gigi
“ada angin apa lu ngajakin gue”
“yaelah gitu
amat jawabnya. Pengen ketawa aja sama lu. Mau ngak nih?”
“iya iya gue
otw rumah lu”
Setibanya raffi
dirumah gigi, raffi melihat begitu banyak tumpukan koper di ruang tengah rumah
gigi
“siapa yang mau
berangkat gi?”Tanya raffi
“gue”
“ha emang lu
mau kemana?” Tanya raffi yang begitu cemas
“selow aja kali
tampang lo, hahah itu koper nyokap gue”
“huuu gue
kirain elo”
“emang kenapa
kalo gue?”
“ya ngak papa
juga sih”
“ya mana gue rela
gi, lo pergi gitu aja” dalam hati raffi
“maafin gue ya
ffi gue gak sanggup untuk nyampein ini ke elo, gue gak mau tangis gue pecah ke
elo, dan lo tau perasaan gue yang sebenarnya” ucap dalam hati gigi
Mereka pun
pergi makan dan melanjutkan ke taman,
mereka saling berdiam diri
“ohiya gi
gimana hubungan lo sama kak bayu?” Tanya raffi
“hubungan apaan?”
“bukannya lo
sama dia pacaran? Kan beritanya juga heboh sampai-sampai satu sekolah tau”
“haha yaelah
kalo itu mah gossip doing, dia emang nembak gue tapi ngak gue terima”
“tapi bukannya
elo suka sama dia ya?” Tanya raffi
“dulu iya, tapi
ada sosok lain yang bisa secepat itu menggantikan posisi dia. Dan gue benar
benar cinta sama dia” ucap gigi dengan lamunanya
“siapa?”
“kepo lu” ejek
gigi
“btw gimana
hubungan lo sama dinda?”
“udah ngak
cocok lagi gi”
“yahh sayang
dong padahalkan udah mau setahun lo sama dia”
“udah deh
jangan bahas itu” raffi mengalihkan pembicaraan
“gak terasa
besok kita udah mau pengumuman aja, terus pasti lo bakal pergi jauh ya gi” kata
raffi
Gigi pun hanya
diam dan terhanyut dalam lamunannya
“gi…” panggil
raffi
Next kk
BalasHapus