Kamis, 24 September 2015

rahasia hati (PART 5)

Keesokan harinya mereka kedatangan murid baru yang bernama dinda. Dinda mulai jatuh cinta kepada raffi tapi bukan berarti raffi akan jatuh cinta ke pada dinda
Hari demi hari dinda mendekati raffi, bahkan mengambil posisi bangku gigi yang disebelahnya. Namun, bukan berarti itu membuat gigi marah, justru gigi mengalah gigi membiarkan dinda untuk leluasa mendekati raffi.
Begitu juga raffi yang seperti akan kehilangan sosok seseorang yang memang benar ia cintai bersama laki laki lain. Raffi yang mendapat kabar bahwa gigi telah jadian dengan bayu mencoba perlahan menjauh dari gigi.
“eh ffi lo kok sombong amat sama gue akhirakhir ni” Tanya gigi
“udah deh lo gak usah banyak Tanya” bentak raffi
“yaelah santai dong, yaudah deh gue minta maaf. Ohiya selamat ya atas jadian lo sama dinda” ucap gigi dengan senyum
“thank’s slmat juga buat lo” pergi begitu saja meninggalkan gigi

“ffi kok lo berubah gini? Apa semua salah gue? Lo harus tau ffi gue seneng kalo liat lo bahagia dengan dia ffi, walaupun pahit ffi ” dan menetes kan air mata

“gii lo pacaran sama kak bayu?” Tanya uci
“dia sempet nembak, Cuma gua tolak lagi”
“lah kenapa? Bukannya dulu lo bilang waktu putus dari ijal lo suka sama dia?”
“iya dulu. Tapi dia gak bisa buat gue nyaman ci”
“jadi yang buat nyaman lo tuhh siapa?... raffi?” Tanya uci balik
Gigi pun yang dari tadi membolakbalikkan buku hanya terdiam dan menetaskan airmata
“gi lo nangis? Kenapa lo gak jujur sama dia? Gue yakin dia juga cinta sama lo gi?”
“gue gak bisa ci justru Selama dia bahagia, gue juga akan bahagia.hanya Sesederhana itu ci”timpal gigi
“tapi gii…”
“udah ci… gue gak mau bahas dia lagi. Gue mau focus apa yang slama  ini gue inginkan”
“lo jadi ngambil sekolah ke australi?”
“jadi ci, minggu depan gue akan tes. Gue mohon jangan sampai ada satupun orang yang tau ya ci” kata gigi

Seiring dengan jalannya waktu mereka pun sudah duduk dibangku XII dimana itulah masa masa terakhir mereka akan berjumpa . raffi yang telah lama menjalin cinta dengan dinda yang sebenarnya belum ada yang bisa menggantikan posisi gig. Sedangkan gigi yang sibuk bercumbu dengan bukubukunya, bahkan dia selalu menyendiri karna sendiri itulah yang membuat dia nyaman.

Saat raffi hendak balik kekelas, raffi tidak sengaja menabrak gigi dan menumpahkan minum kebajunya. Ya, iya teringat akan kejadian dimana ia pertama kali bertemu gigi. Namun kali ini gigi beda dan tampak asing dimatanya
“eeh sorry ya gi, gue gak sengaja” ucap raffi
“ya gak papa kok ffi, yaudah gue duluan ya” gigi langsung begitu saja meninggalkan raffi

Raffi yang sudah tidak tahan dengan sikap gigi. Dia pun berinisiatif untuk  mengajak nya makan dan kembali mengingat momen dimana mereka tertawa di danau.
“gi lo hari nih sibuk gak “ Tanya raffi
“gak kok, kenapa?”
“pergi makan yuk?”
“ah nanti putri marah lagi”
“enggak udah ayok” bujuk raffi dan langsung menari tangan gigi
mereka pun makan dan hanya samasama mematung, dan raffi melanjutkan membawa gigi menuju kedanau. Disana mereka hanya duduk dan diam
“gi apa bisa kita ngulangi masa masa yang dulu? Gue kangen gi, gue mau lo marah ke gue, lo ngamuk kegue, lo bertingkah kayak anak kecil ke gue. Gue kangen semuanya “ucap raffi yang memandang wajah gigi
“sama ffi gue juga hehe” balas gigi yang sama sekali tidak ingin memandang wajah raffi
“gue harus nyembunyiin rasa gue ke elo ffi, gue gak mau lo tau” dengan mata yang mulai berkaca kaca
“gak terasa ya ntar kita akan pisah, mengukir kesuksesan kita masing masing” ucap gigi
“emang lo mau ngelanjut kemana? Lo tetap bakal dijakarta kan gi?” menatap gigi dengan tatapan sinis
“ha? Liat nanti aja” balas gigi dengan senyum terpaksa

Keesokkan hari  adalah ujian penentuan kelulusan mereka, gigi pun semakin sibuk belajar, bahkan hanya buku yang selalu di pegang nya dan memahami apa isi buku tersebut. Sedangkan raffi yang masih saja memikirkan perasaannya kepada gigi.
Ujian pun sudah selesa, hanya tinggal menunggu pengumuman. Tapi, bukan berarti mereka sering bertemu. Ya.. gigi sibuk dengan mengurus keberangkatannya ke asutralia. Raffi?? Dia hanya memilih berdiam diri di rumah dengan gitar kesayangannya.

Beberapa menit pun bbm raffi berbunyi
“ffi lu dimana ? jalan yuk, kali ni gue teraktir deh” ajak gigi
“ada angin  apa lu ngajakin gue”
“yaelah gitu amat jawabnya. Pengen ketawa aja sama lu. Mau ngak nih?”
“iya iya gue otw rumah lu”

Setibanya raffi dirumah gigi, raffi melihat begitu banyak tumpukan koper di ruang tengah rumah gigi
“siapa yang mau berangkat gi?”Tanya raffi
“gue”
“ha emang lu mau kemana?” Tanya raffi yang begitu cemas
“selow aja kali tampang lo, hahah itu koper nyokap gue”
“huuu gue kirain elo”
“emang kenapa kalo gue?”
“ya ngak papa juga sih”
“ya mana gue rela gi, lo pergi gitu aja” dalam hati raffi
“maafin gue ya ffi gue gak sanggup untuk nyampein ini ke elo, gue gak mau tangis gue pecah ke elo, dan lo tau perasaan gue yang sebenarnya” ucap dalam hati gigi

Mereka pun pergi makan dan melanjutkan  ke taman, mereka saling berdiam diri
“ohiya gi gimana hubungan lo sama kak bayu?” Tanya raffi
“hubungan apaan?”
“bukannya lo sama dia pacaran? Kan beritanya juga heboh sampai-sampai satu sekolah tau”
“haha yaelah kalo itu mah gossip doing, dia emang nembak gue tapi ngak gue terima”
“tapi bukannya elo suka sama dia ya?” Tanya raffi
“dulu iya, tapi ada sosok lain yang bisa secepat itu menggantikan posisi dia. Dan gue benar benar cinta sama dia” ucap gigi dengan lamunanya
“siapa?”
“kepo lu” ejek gigi
“btw gimana hubungan lo sama dinda?”
“udah ngak cocok lagi gi”
“yahh sayang dong padahalkan udah mau setahun lo sama dia”
“udah deh jangan bahas itu” raffi mengalihkan pembicaraan
“gak terasa besok kita udah mau pengumuman aja, terus pasti lo bakal pergi jauh ya gi” kata raffi
Gigi pun hanya diam dan terhanyut dalam lamunannya
“gi…” panggil raffi


1 komentar: